Polusi : Bentuk dan Pencegahannya

Share :

Rangkaian tulisan tentang polusi diketahui ditulis pada abad 9 hingga 13 oleh ibnu Sina, ibnu Ar Razi, Alkindi, dsb. Tulisan mereka meliputi sejumlah tema seperti kontaminasi udara, air, tanah, penanganan sampah, audit lingkungan. Serbuk hitam di dinding goa prasejarah juga menunjukkan polusi akibat minimnya sirkulasi.



Pada 2007, IPCC melaporkan bahwa aktivitas manusia yang tidak mengindahkan lingkungan sebagai penyebab utama pemanasan global, dimana dibutuhkan transisi untuk keluar dari ketergantungan bahan bakar fosil dan batubara.

Polusi berdampak pada lingkungan dan kesehatan manusia itu sendiri. Polusi bisa menyebabkan radang tenggorokan, gangguan pernapasan, sesak dada, stres, susah tidur dan sebagainya. Dampak pada lingkungan antara lain biomaknifikasi, emisi karbondioksida, gas rumah kaca, hujan asam, kesuburan tanah yang menurun dan terancamnya keanekaragaman hayati.

Polusi ada bermacam-macam dan sebagian polutan berhubungan satu dengan lainnya.
- Polusi udara adalah proses perilisan bahan kimia dan partikel menuju atmosfer, umumnya berupa karbon monoksida, sulfurdioksida, klorofluorkarbon serta nitrogen oksida. Fotokimia ozon dan kabut asap terbentuk setelah nitrogen oksida dan hidrokarbon bereaksi dengan sinar matahari. Partikel dan debu halus dengan karakter ukuran mikrometer PM10-2.5.
- Polusi cahaya termasuk transgresi cahaya, iluminasi berlebih dan interferensi astronomis.
- Membuang sampah secara sembarangan.
- Polusi suara secara umum adalah kebisingan suara di atas 40db yang tidak diinginkan dan membahayakan
- Polusi tanah terjadi akibat kontaminasi bahan kimia akibat kebocoran bawah tanah atau aktivitas manusia itu sendiri, antara lain hidrokarbon, logam berat, MTBE, herbisida, pestisida dan hidrokarbon klorin.
- Kontaminasi radioaktif, akibat aktivitas fisika atom (generator nuklir dan riset senjata nuklir) yang asal-asalan.
- Polusi termal, perubahan temperatur air akibat pengaruh manusia, contohnya penggunaan air sebagai pendingin pada power plant.
- Polusi visual contohnya pemasangan spanduk dan baliho secara sembarangan dan merusak lingkungan.
- Polusi air yakni perilisan produk limbah dan kontaminan menuju aliran sungai, perembesan ke dalam air tanah, kebocoran, pembuangan limbah, eutrofikasi dan pembuangan sampah.

Polutan adalah materi atau substansi yang mencemari udara, air dan tanah. Tiga faktor penentu polutan pencemaran antara lain sifat polutan, konsentrasi dan persistensinya.

Kebersihan lingkungan adalah proses eliminasi polusi dan dampaknya sehingga terwujud udara yang bersih, air yang bersih, tanah yang subur dan energi yang bersih untuk lingkungan yang sehat, teratur dan aman.

Polusi dapat dicegah dengan:
- praktik 6R yakni reduce (mengurangi produk penghasil polutan), reuse (penggunaan kembali produk layak pakai), recycle (mendaur ulang sampah), refuse (menolak penggunaan produk polutan), research (eco-research yang berkesinambungan), revolt (revolusi teknologi ramah lingkungan)
- edukasi formal dan non-formal
- pengandangan kendaraan berisik
- investasi yang fokus pada kelestarian alam
- inovasi produk dan teknologi ramah lingkungan
- monitoring citra satelit untuk kelestarian alam
- pemanfaatan peralatan pengontrol polusi
- kepemimpinan yang tegas dan kesadaran diri manusia


Dampak Kebersihan Lingkungan pada Produktivitas antara lain:
- Lingkungan sehat yang terpelihara, mengurangi angka penyakit atau libur akibat sakit, mengurangi tingkat stres, mengurangi penyalahgunaan obat, menghindari susah tidur dan depresi.
- Ruang kerja yang teratur juga akan meningkatkan fokus pada pekerjaan dan menghindari penundaan akibat ketidakteraturan.
- Peralatan elektronik menjadi lebih awet, karena terhindar dari debu dan sejenisnya.
- Meningkatkan standar bisnis. Saat pertama kali masuk, yang diperhatikan pengunjung adalah kebersihan sebelum tahu aktivitas bisnis yang dilakukan, sehingga terpelihara hubungan yang baik.



Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar