Blog internal biasanya diakses melalui intranet jaringan lokal yang hanya bisa dilihat oleh member, digunakan untuk perencanaan meeting, forum diskusi, kolaborasi dan brainstorming, pengumuman-pengumuman, membagikan informasi dan tips, identifikasi dan pelurusan, menangkap keluhan.
Blog eksternal biasanya dipakai untuk mendapatkan informasi, membuat produk atau layanan baru, berbagi tips, opini dan mengajukan survey atau pertanyaan, memungkinkan adanya interaksi dua arah, jadi pastikan ada yang membaca, mulailah memasang iklan di mesin pencari atau sekedar mengindeks halaman.
Local caching juga bisa diterapkan dalam konsep jaringan luas atau bahkan individual device untuk situs edukasi bisa diakses secara gratis, karena belajar bisa dilakukan kapanpun dimanapun.
Manfaat dan penggunaan blog antara lain berbagi pengetahuan, manajemen pekerjaan, komunikasi tim keseluruhan, SEO dan branding untuk blog dengan domain berbayar, menarik perhatian publik untuk produk baru, pengembangan produk secara kolaboratif, membimbing konsumen untuk produk atau jasa yang ditawarkan, umpan balik dan polling, meningkatkan hubungan dengan konsumen.
Ngeblog punya resiko yang terkontrol dan resiko yang tidak selalu dapat dikontrol. Resiko yang bisa dikontrol antara lain kebijakan tertulis, catatan kaki, mengedukasi karyawan (untuk blog internal), edukasi konsumen (untuk blog perusahaan), melihat secara dekat aktivitas blog, merespon cepat keluhan. Resiko yang tidak selalu dapat dikontrol antara lain privasi, defamasi, permusuhan, hak cipta, fitnah, keamanan informasi-transaksi finansial.
Postingan blog atau website konon permanen dan tidak dapat dihapus dari internet, ketidakakuratan yang disengaja atau sumber informasi yang kurang kredibel tentu merugikan audiens dan penulis itu sendiri, itulah pentingnya merevisi untuk situs komunitas berbasis wiki. Selain itu, untuk mengelola dan memonitor konten blog multi-pengguna juga butuh waktu dan perencanaan matang seperti identifikasi, sandi dan mungkin legal advisor pada setiap laman. Kalau takut mengambil resiko, carilah media periklanan lain contohnya pemasaran melalui surel, mesin pencari atau videosharing.
Jadi tidak perlu ngeblog atau bikin website kecuali :
- target demografis atau konsumen anda mengenal internet
- jika ada manfaat yang benar-benar diperoleh
- anda berkemauan mengedukasi konsumen (blog eksternal) ataupun karyawan (blog internal) dan memonitor konten-konten yang dibuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar