Setiap orang dalam tim memainkan perannya dalam proses kolaborasi, contohnya untuk pembuatan film dibutuhkan penulis, sutradara, produser dan aktor, kalau proyeknya cukup besar dengan jadwal padat mungkin juga butuh penata busana, kameraman, penata audio dan editor film.
Dalam ekonomi juga ada istilah kolaboratif, yakni mendapatkan barang dan jasa dengan cara peer-to-peer, selain ekonomis, ekonomi kolaboratif diterima karena lebih memberikan kenyamanan. Konsumen cenderung memilih beli kalau melihat tulisan potongan harga minimal 25% dan beralih ke ekonomi kolaboratif kalau hal tersebut memberikan kelebihan fitur, layanan, kebersihan dan kenyamanan.
Contohnya perusahaan otomotif memakai pembiayaan dengan cara menyewakan produk terbarunya di situs pihak ketiga untuk mereduksi biaya kepemilikan. Ada 1 milyar jumlah mobil di dunia, dan hampir separuh driver di jalanan bersedia kok untuk berbagi tempat duduknya, dimana 74% mobil di jalanan hanya diisi satu orang saja, dan 90% lebih kendaraan pribadi nganggur.
Di bidang konstruksi ada rental perkakas dan peralatan berat, sehingga konsumen tidak perlu beli mahal untuk barang yang jarang dipakainya. Ada retail yang menyediakan tempat untuk konsumennya menjual kembali barang elektronik yang telah dibeli di lapaknya dan secara online.
Wanita hanya memakai 20% busana-busana yang telah dibelinya dan dibutuhkan 400 tahun proses dekomposisi secara alami. Ekonomi kolaboratif memungkinkan untuk menyewa baju dari brand pilihan dengan harga jauh lebih murah, memberi baju bekas higienis layak pakai ke orang lain, atau juga langganan bulanan untuk akses sewa baju pilihan dari brand berkualitas sesuka hati.
Di bidang kuliner, dalam ekonomi kolaboratif kamu bisa mendatangkan chef untuk membuat hidangan spesial, pesan makanan ke tetangga atau makan malam di rumah orang lain lewat aplikasi.
Di bidang workplace, kamu seharusnya juga bisa bekerja darimana saja secara kolaboratif tanpa harus absen ngantor setiap hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar