Interaksi dan Perubahan Ekosistem

Share :
Organisme dalam ekosistem bisa saling bekerjasama, berkompetisi atau saling tergantung satu sama lain untuk mempertahankan hidup. Ekosistem juga mengalami pergantian bertahap, dimana sebuah komunitas biologis digantikan dengan komunitas biologis lainnya.



Ekosistem terdiri atas dua komponen yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen abiotik merupakan benda mati dan kondisi lingkungan yang mendukung kehidupan organisme contohnya air, cahaya matahari, udara, iklim, cuaca, batu, tanah, dsb. Sedangkan komponen biotik merupakan makhluk hidup yang ada dalam ekosistem, termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan.

Kelompok organisme dalam ekosistem saling berainteraksi satu sama lain. Lingkungan dapat dibagi menjadi 5 tingkatan :
Bioma adalah wilayah yang memiliki kesamaan iklim, jenis flora dan fauna.
Ekosistem, semua makhluk hidup dan mati yang berinteraksi dalam sebuah lingkungan.
Komunitas adalah komponen biotik yang ada di dalam ekosistem.
Populasi adalah sekelompok spesies organisme yang sejenis yang tinggal di wilayah yang sama.
Organisme adalah makhluk hidup bersel satu atau lebih yang mampu tumbuh dan bereproduksi.

Pola Populasi

Pola Habitat
Binatang-binatang di habitatnya bermukim berdasar pasokan makanan, air dan tempat berlindung. Sebagian binatang, hidup dalam kelompok besar untuk keamanan, contohnya ikan dan gajah.
Pola Musiman
Jumlah populasi meningkat atau berubah berdasarkan musim. Banyak organisme bermigrasi ke wilayah lainnya selama pergantian musim, contohnya: kupu-kupu, ikan paus, ikan salmon dan burung-burung.

Perubahan Populasi

Populasi dalam ekosistem mengalami peningkatan dan penurunan. Predator, interaksi antar predator dapat mempengaruhi jumlah populasi, contohnya populasi serigala sebagai predator akan meningkat namun populasi rusa yang dimangsa akan menurun. Angka Kelahiran mungkin meningkat atau menurun. Faktor Pembatas adalah segala faktor atau kondisi yang membatasi pertumbuhan populasi di ekosistem (persediaan makanan, air, cahaya, kelompok besar predator, kelompok kecil mangsa). Kapasitas Ekosistem adalah jumlah maksimum individu yang mampu ditampung ekosistem.


Interaksi Organisme

Organisme berinteraksi dengan berbagai cara. Organisme bisa saling bekerjasama, berkompetisi atau saling tergantung satu sama lain untuk mempertahankan hidup.

Interaksi Antar Komponen Abiotik
Komponen abiotik dalam ekosistem akan mempengaruhi komponen abiotik lainnya. Interaksi ini membentuk hubungan timbal balik. Contoh:
Meningginya intensitas cahaya akan menyebabkan penguapan air meningkat
Pemanasan global menyebabkan es di kutub mencair dan volume lautan meningkat.
Tingginya curah hujan membuat kondisi tanah lebih gembur dan mudah digali.

Interaksi Komponen Biotik dan Abiotik
Kebutuhan makhluk hidup dapat dipenuhi dengan bantuan dan dukungan dari lingkungan disekitarnya. Sebaliknya, keberadaan komponen biotik juga mempengaruhi kondisi lingkungan atau komponen abiotik. Beberapa contoh dari interaksi ini adalah:
Tumbuhan akan layu dan mati apabila kekurangan cahaya matahari yang dibutuhkan untuk fotosintesis. Tumbuhan berperan dalam menjaga kestabilan komposisi udara untuk mendukung kehidupan organisme lain. Kondisi komponen abiotik sangat bergantung pada komponen biotik, terutama kegiatan manusia. Manusia harus sadar pentingnya pelestarian lingkungan hidup untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

Interaksi antar komponen biotik secara umum dibedakan menjadi 2 yaitu interaksi intraspesifik dan interaksi interspesifik.

Interaksi Intraspesifik – interaksi yang terjadi antara individu dalam satu spesies. Contohnya adalah interaksi koloni lebah madu. Dalam koloni lebah madu, terdapat keteraturan sistem interaksi dan pembagian tugas. Contoh lainnya interaksi manusia satu dengan manusia lainnya dalam kehidupan bermasyarakat.

Interaksi Interspesifik – interaksi yang terjadi antara individu dari spesies yang berbeda dalam suatu ekosistem. Interaksi interspesifik memiliki bentuk yang bermacam-macam yang biasa dikenal dengan relasi predator dan mangsa.


Relasi Predator dan Mangsa

Predasi adalah hubungan antara predator dan mangsanya. Misalnya hubungan hewan mamalia antara singa (predator) dengan rusa (mangsa).
Kompetisi, Kompetisi Intraspesifik adalah hubungan yang terjadi dalam bentuk persaingan satu spesies contohnya tumbuhan bersaing untuk cahaya, ruang, nutrisi. Kompetisi Interspesifik adalah persaingan antar spesies yang berlainan contohnya hyena dan burung bangkai berebut jasad organisme.
Herbivori adalah hubungan antara herbivora dan tumbuhan.
Netral adalah hubungan antara populasi dalam satu daerah yang tidak saling mengganggu satu sama lain. Contohnya adalah populasi belalang dan cacing di ekosistem sawah.
Simbiosis adalah hubungan antara dua organisme berlainan yang hidup bersama. Simbiosis dapat dibedakan menjadi:
- Simbiosis Mutualisme adalah hubungan yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contohnya adalah hubungan antara lebah dan bunga, lebah mendapat makanan dan bunga mendapat bantuan dalam penyerbukan. Contoh lainnya hubungan herbivora sabana (zebra, jerapah) dan burung oxpecker pemakan kutu parasit.
- Simbiosis Komensalisme adalah hubungan yang menguntungkan satu pihak namun tidak merugikan pihak lain. Contohnya tumbuhan anggrek dan tumbuhan induknya, ubur-ubur dan ikan laut, ikan remora dan ikan paus.
- Simbiosis Parasitisme adalah hubungan yang menguntungkan salah satu pihak, sedangkan yang lain dirugikan. Contohnya adalah benalu dan pohon inang, serta parasit dalam usus manusia.



Suksesi Ekologi

Suksesi Ekologi adalah perubahan bertahap dalam sebuah ekosistem dimana sebuah komunitas biologis digantikan dengan komunitas biologis lainnya.

1. Suksesi Primer
Suksesi primer terjadi jika suatu komunitas mendapat gangguan yang mengakibatkan komunitas awal hilang secara total sehingga terbentuk habitat baru. Gangguan dapat terjadi secara alami maupun oleh campur tangan manusia. Gangguan secara alami dapat berupa tanah longsor, letusan gunung berapi, dan endapan lumpur di muara sungai. Gangguan oleh campur tangan manusia dapat berupa kegiatan penambangan (batu bara, timah, dan minyak bumi).
Gambar: Diagram Suksesi Primer

2. Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder terjadi jika gangguan terhadap suatu komunitas tidak bersifat merusak habitat secara total sehingga masih terdapat kehidupan seperti sebelumnya. Gangguan dapat terjadi secara alami maupun oleh campur tangan manusia. Gangguan alami berupa angin topan, erosi, banjir, kebakaran, pohon besar yang tumbang, aktivitas vulkanik, dan kekeringan hutan. Gangguan yang disebabkan oleh kegiatan manusia contohnya adalah pembukaan areal hutan.
Gambar: Diagram Suksesi Sekunder



Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar