Teknik Populer dalam Periklanan

Share :
Iklan yang sukses menciptakan keinginan pemirsa, pendengar, atau pembaca untuk membeli produk atau jasa yang diiklankan. Iklan yang baik juga menyediakan informasi dan membuat audiens senang dengan produk atau jasa tersebut. Teknik dasar yang digunakan dalam propaganda bisa diaplikasikan dalam periklanan.





Repetisi adalah teknik sederhana namun efektif yang digunakan untuk membangun ciri khas yang diingat audiens. Beberapa iklan menggunakan pendekatan dengan cara menyebutkan nama produk atau nama perusahaan lebih dari sekali, terutama di televisi, karena kombinasi antara penglihatan dan suara memungkinkan pengiklan untuk menyamarkan repetisi dengan mengubah penyampaian dari visual ke audio. Jadi meskipun tidak ada penjelasan apa kegunaan produk itu, audiens akan mengingat iklannya.

Iklan yang mempromosikan fitur tertentu atau membuat klaim manfaat barang atau jasa bagi calon pelanggan memberikan hasil baik dengan cara menginformasikan, mengedukasi, dan membangun harapan pembeli. Klaimnya bisa dengan menyebutkan fakta atau sekedar menggunakan hiperbola, misalkan melabeli produk jus jeruknya sebagai "yang terbaik dan termurni" meskipun secara kandungan gizi sangat identik dengan merek lainnya. Jika dipelajari dengan cermat klaim tersebut tidak sepenuhnya benar. Beberapa kata yang sering dipakai adalah menolong, membantu, melawan, memusnahkan, dsb.

Mengasosiasikan produk atau perusahaan dengan publik figur, jingle yang mudah diingat, harapan atas keadaan atau emosi yang kuat akan menciptakan koneksi psikologis yang kuat pada audiens. Produsen mobil menampilkan mobil mereka di depan rumah mewah atau alam bebas, produsen motor menggandeng figur pembalap ternama, produsen motor lainnya menggandeng girlband, mie instan dengan jingle khasnya, produsen kosmetik mengontrak selebriti rupawan, developer membuat iklan hunian idaman, dsb. Hal ini mendorong ikatan emosional audiens dan membuatnya menarik.

Teknik selanjutnya adalah menjual produk atau layanan dengan meyakinkan pelanggan bahwa banyak orang lain menggunakannya dan mereka harus bergabung dengan pendapat banyak orang. Beberapa iklan memprovokasi audiens bahwa mereka akan ketinggalan jaman hingga menuduh kelainan kondisi psikologis kalau tidak membeli apa yang sedang dijual atau ditawarkan. Iklan semacam ini biasanya memakai kata-kata dengan gagasan atau konsep bernilai tinggi yang mendesak persetujuan instan dari audiens, yang mungkin tidak berhubungan sama sekali dengan subyek iklan. Contohnya adalah dengan penggunaan majas Totem pro parte dalam iklan.

Teknik populer yang terakhir adalah promosi. Kupon, undian, permainan berhadiah dan pembelian berhadiah menciptakan kegembiraan. Partisipasi dari audiens akan membangun hubungan dengan produk atau layanan yang seedang diiklankan. Keberhasilan teknik ini didapat dengan membuat daya tarik untuk mendapatkan sesuatu yang "GRATIS", "BONUS", "DISKON BESAR", "CASHBACK" atau "REWARD POIN" dan sejenisnya. Penawaran waktu terbatas dan deadline menambah urgensi audiens untuk bertindak seperti harapan si pengiklan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar