Berapa Gaji Terakhirmu?

Share :
Rekrutmen pegawai baru adalah proses memulai hubungan kepercayaan dan integritas dengan orang baru. Distrust akan muncul ketika calon pegawai atau pegawai merasa terbujuk atas nego sadis upah yang lebih rendah, karena Anda lebih berasumsi pada angka-angka gaji terakhir.

Semua yang pernah interview atau menginterview tentu tahu pertanyaan tersebut. Meskipun praktik terbaiknya menjawab dengan jujur, sebagian besar mungkin akan mengakui kalau mereka sedikit membumbui jawabannya. Menentukan angka terlalu tinggi atau terlalu rendah tidak baik hasilnya, baik untuk perusahaan ataupun calon pegawai itu sendiri.

Ketika pegawai mulai membandingkan gaji mereka dan menemukan perbedaan besar dengan tanggung jawab yang sama, akan hilanglah kepercayaan positif pada perusahaan Anda. Orang yang menyukai Anda tentu akan bekerja lebih keras untuk Anda. Penghematan yang anda kejar hanya terbayar dengan produktivitas dan moralitas yang rendah.

Perusahaan yang tidak menginformasikan kisaran gaji kebanyakannya ingin menghemat uang, tapi itu akan menjadi bumerang ketika waktu terbuang percuma untuk wawancara bertubi kandidat yang kurang tepat atau bahkan ketika banyak pegawai potensial memilih mundur. Budaya negatif ini bisa diubah dengan rekrutmen berdasarkan pengalaman, pencapaian dan standar industri.

Di negara maju ada regulasi yang melarang pengajuan pertanyaan tentang gaji terakhir atau dengan kata lainnya mengilegalkan pengusaha membuat keputusan perekrutan berdasarkan gaji terakhir. Perusahaan atau industri yang memberikan pengupahan berdasarkan pengalaman, pencapaian dan standar industri tidak membutuhkan yang namanya interogasi intrusif tentang riwayat gaji pemohon kerja.

Tentu lucu ketika perusahaan menginginkan Standar Internasional namun masalah pengupahannya standar hidup lokal pun tidak terpenuhi. Dan juga tidak lucu ketika ada tuntutan gaji sangat tinggi tanpa dibarengi kompetensi dan produktivitas (dengan parameter-parameter yang obyektif) yang sebanding.

Seorang dengan riwayat gaji tinggi belum tentu dia memiliki kualifikasi yang diinginkan, dan seorang dengan riwayat gaji rendah bukan berarti dia tidak bisa bekerja secara profesional. Regulasi semacam ini akan bermanfaat untuk mengatasi kesenjangan pengupahan antara pria dan wanita, selain itu akan berguna untuk meningkatkan taraf hidup mereka yang selama ini bekerja secara profesional tanpa memperhitungkan tarif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar