Strategi Pengiklanan Efektif

Share :
Banyaknya pilihan media pengiklanan membuat sebagian pemilik bisnis bingung menentukan pilihan. Perlukah beli iklan pay-per-click? sewa banner iklan? beli milis dan mailblast? beriklan di media sosial populer, koran, majalah, radio, angkutan, TV, kupon, menghubungi satu per satu buku telepon, dsb?

Setiap pemilik bisnis akan memiliki jawaban berbeda-beda atas pertanyaan tersebut. Iklan usaha developer perangkat lunak efektif di majalah perdagangan. Pemilik usaha lainnya mungkin bercercerita usahanya lancar berkat iklannya di surat kabar, meskipun sebenarnya ybs hanya pakai strategi dari mulut ke mulut. Sebagian konsultan manajemen mungkin tidak menyarankan pengiklanan untuk usaha kecil menengah karena akan menjadi pemborosan. Dimanakah seharusnya beriklan? Haruskah menggelontorkan banyak dana untuk pengiklanan? atau cukup sebar brosur saja? Berikut  beberapa strategi pengiklanan efektif untuk usaha kecil menegah.

Kenali Konsumen

Seorang pengusaha pusat bermain mengeluh kalau selama setahun iklan-iklannya yang dipasang secara random di dua surat kabar regional tidak pernah membuahkan hasil padahal lingkungan dekatnya penuh anak-anak kecil. Setelah diketahui ternyata ybs tidak pernah mengiklankan usahanya secara lokal di lapangan (lokasi sekitarnya), belum punya website dan tidak memasang lokasi usahanya di Google Business atau Bing Places agar mudah ditemukan.

Lakukan penelitian yang cukup sehingga pekerjaan berjalan menggunakan fakta. Cari informasi di majalah ekonomi perdagangan, bicaralah dengan orang yang Anda pikir akan membeli atau meminta teman, kerabat dan kenalan bisnis yang menurut mereka akan tertarik dengan produk atau layanan yang Anda tawarkan.

Harapan Konsumen

Ini menjadi langkah awal dalam merencanakan strategi pengiklanan yang efektif. Tentukan bagaimana pelanggan biasanya mengetahui jenis produk atau jasa Anda dan apa yang memotivasi mereka untuk membeli.

Cara terbaik untuk mengumpulkan informasi semacam ini adalah dengan mewawancarai pelanggan dan prospek lalu bertanya dimana mereka mencari apa yang Anda jual, dan apa yang membuat mereka membeli. Berikut adalah contoh pertanyaan dalam menyusun rencana pengiklanan:

- Apakah produk yang dijual butuh perencanaan atau spontanitas dalam membeli?
- Apakah cutomer melakukan penelitian sebelum membeli produk atau layanan ini?
- Apakah iklan berbayar mempengaruhi konsumen untuk membeli?
- Dimana mereka mengharapkan melihat iklan untuk jenis produk layanan ini? Dalam harian surat kabar? mesin pencari? di media sosial? di radio atau televisi?
- Apakah konsumen meminta rekomendasi dari temannya?
- Apakah konsumen bertanya pada rekan bisnis, dokter atau pekerja profesional lainnya untuk rekomendasi?
- Apakah testimoni produk mempengaruhi keputusan konsumen?
- Apakah mereka berharap menemukan jenis produk yang Anda jual di situs jual beli online populer?
- Apakah konsumen berharap kupon diskon dalam membeli?
- Apakah konsumen mencari nama merek?
- Apakah konsumen mencari lokasi nyaman untuk beli produk?
- Apakah konsumen perlu melihat demo produk sebelum membeli?
- Apakah konsumen membeli dari iklan email?
- Apakah konsumen menerima permintaan nomor telepon?
- Apakah konsumen mendengarkan iklan produk di radio atau televisi?
- Adakah fitur spesifik yang dicari ketika membeli produk atau jasa?
- Adakah hal lain yang mempengaruhi konsumen untuk membeli produk atau jasa?

Gunakan kumpulan jawaban atas kuesioner diatas untuk membantu menentukan dimana dan bagaimana harus beriklan.


Tetapkan Sasaran Audiens

Mulailah dengan menetapkan tujuan pemasaran yang spesifik dan cantumkan cara untuk mencapai tujuan tersebut. Jangan gunakan kalimat ambigu misalkan "peningkatan penjualan", gunakan kalimat spesifik misal "kejar 25 pesanan baru" atau "mendapat 100 prospek penjualan baru" atau "penggandaan jumlah penjualan produk X bulan depan". Tetapkan tujuan yang realistis berdasarkan tingkat respons media beriklan, berdasarkan kemampuan produksi atau pesan dari produk yang Anda jual.

Jika belum pernah beriklan, jalin hubungan dengan pemilik bisnis lain (non-pesaing) yang beriklan secara teratur untuk target pelanggan sejenis dan tanyakan respon seperti apa yang mereka dapatkan dari iklan mereka di media yang sedang Anda pertimbangkan.

Bergabunglah dengan komunitas online atau forum untuk penggiat industri atau perdagangan sejenis kalau ada. Berdiskusilah tentang metode pengiklanan apa yang terbaik bagi industri sejenis.


Tentukan Media Iklan

Media yang tepat untuk mengiklankan produk atau jasa tertentu belum tentu berjalan baik untuk iklan produk lainnya. Misalkan, iklan di surat kabar bisnis regional atau sebar surat langsung pada manajer mungkin cocok untuk iklan bisnis kebersihan komersial. Namun jika target pelanggannya adalah rumahan, iklan baris di koran mingguan lokal sudah cukup untuk meraih target pelanggan.

Biaya iklan berbanding lurus dengan total cakupan audiens. Semakin besar sirkulasi atau audiens akan semakin banyak yang harus dibayar. Hematlah uang dan dapatkan hasil lebih baik dengan memilih media sesuai dengan hasil kuesioner di langkah 1.

Jika ingin memasang iklan di mesin pencari atau di media sosial, luangkan waktu untuk membaca petunjuk penargetan audiens. Lihatlah dari hasil kuesioner untuk pemilihan usia, jenis kelamin, lokasi, dan kriteria lainnya.  Iklan online bisa diatur atau dibatasi untuk tampil hanya di hari-hari dan jam-jam tertentu saja.

Jika ingin membeli iklan banner atau konten sponsor di situs web individual, atau memasang iklan melalui milis, mintalah kit media, kalau tidak ada, tanyakan tentang demografi audiensnya. Tentukan berapa persentase audiens mereka yang sesuai untuk produk dan layanan Anda.

Jika memasang iklan di media cetak atau media penyiaran, mintalah kit media mereka, dan jika mayoritas target pelanggan yang dicari berasal dari daerah saja, tanyakan apakah mereka menyediakan penargetan lokal. Anda tentu tidak ingin membayar iklan untuk dilihat oleh semua audiens di kota atau provinsi A, B, C, D sampai Z kalau ternyata target pelanggan yang Anda cari hanya di wilayah B. Cari tahu tentang demografi audiens dan jam tayang untuk acara tertentu yang akan Anda sponsori. Hitung berapa persentase audiens media yang sesuai dengan profil target pelanggan. Pilihlah media dengan rating tinggi dan harga bersaing.

Awas, pengiklanan online biasanya ada yang dijual berdasar CPM atau Click per Million. Perkirakan kemungkinan hasil yang akan didapat dari metode penempatan iklan online secara random, gunakan angka realistis untuk memperkirakan respon iklan dan penjualan aktual. Misalkan, rata-rata rasio klik per tayang untuk iklan banner di Internet hanya sekitar 1/3 dari satu persen, artinya jika sebuah iklan banner ditampilkan kepada 100.000 audiens online, hanya sekitar 33 orang yang benar-benar klik iklan - jika iklannya bagus. Begitu mereka klik iklan dan diarahkan ke website produk, lebih sedikit lagi persentase dari total audiens yang menelepon atau melakukan pembelian. Sekarang lagi marak penggunaan software blocking iklan online yang artinya semakin memperkecil target audiens Anda. Untuk media cetak, tidak peduli total sirkulasinya, audiens mau tidak mau akan melihat kolom atau halaman iklan, tindakan selanjutnya dari audiens ditentukan konten iklan Anda.


Beriklan di Media Iklan Pesaing

Jika produk pesaing telah beriklan di media tertentu secara berturut-turut, iklan mereka mungkin akan berhasil. Tunggangi itu untuk meningkatkan visibilitas dengan pasang iklan di media yang sama. Hal ini akan mengurangi beberapa trial-error yang terkait dengan beberapa step-by-step di atas. Ini akan bermanfaat karena di media ybs, audiens produk pesaing juga akan melihat produk Anda sebagai perbandingan. Contohnya: beberapa waktu lalu perusahaan jasa transportasi online dari California memasang iklannya secara rutin di Youtube dengan tema transportasi bandara, perusahaan sejenis dari Singapura ikut beriklan di media yang sama dengan tema iklan dan jasa yang tentu serupa.


Tentukan Tujuan Iklan

Tujuan pembuatan iklan adalah meningkatkan penjualan produk. Tapi ada beragam hal lainnya yang bisa dijual melalui iklan, misal untuk mendapatkan order, prospek penjualan, memberikan informasi, edukasi masyarakat, menarik kunjungan atau sekedar untuk mendapatkan pengakuan merek. Untuk mendapatkan hasil terbaik, ketahui terlebih dahulu apa tujuan iklan sebelum membuat konsep dan publikasi.


Sudut Pandan Audiens

Gunakan sudut pandang audiens. Hindari penggunaan frasa semisal, "dengan bangga kami persembahkan" atau "kami memilik kantor yang sangat besar". Mayoritas audiens tidak terlalu peduli dengan apa yang Anda banggakan. Audiens hanya menginginkan manfaat produk atau jasa yang dijual dalam iklan. Audiens hanya menginginkan bagaimana sebuah produk yang diiklankan tersebut akan membantu audiens memecahkan permasalahannya atau memenuhi kebutuhannya.


Sedikit Demi Sedikit

Jangan menggelontorkan seluruh anggaran iklan secara langsung pada sebuah konsep besar. Mulailah dengan konsep anggaran kecil dan terbatas. Perbandingkan iklan Anda untuk melihat iklan mana yang bekerja dengan baik, dan media mana yang sesuai untuk produk Anda.

Iklan non-produktif di stasiun radio konvensional, bisa jadi akan produktif jika diganti ke media online.  Revisi tajuk utama, iklan media cetak atau penambahan keyword iklan di mesin pencari, bisa mengubah iklan non-produktif menjadi iklan yang menarik prospek konsumen. Buatlah catatan dan riwayat untuk menentukan apa yang berhasil dan mana yang tidak.



Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar