Perempuan memiliki peranan sangat krusial bagi kehidupan sebuah keluarga. Istri tidak hanya menjadi pendamping bagi suami, tetapi juga mengatur perekonomian keluarga dan menentukan keputusan keuangan penting dalam keluarga.
Selain itu, tidak sedikit perempuan yang menjadi pekerja di sektor formal ataupun informal. Agar gaji atau pendapatan yang diperoleh dapat dikelola dengan baik, dibutuhkan pengetahuan dan pemahaman tentang pengelolaan keuangan. Langkah ini bertujuan untuk membentuk perempuan yang cakap keuangan.
Agar terus meningkatkan kemampuan perempuan untuk cerdas dalam mengelola keuangan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:
1. Pahami Kondisi Keuangan
Penting untuk memahami kondisi keuangan pribadi atau keluarga sehingga penting untuk membuat daftar pemasukan dan pengeluaran secara berkala. Hasil pencatatan keuangan secara rutin dapat digunakan untuk menyusun strategi pengelolaan utang, strategi investasi, dan menahan diri agar tidak menjadi impulsive buyer.
Jika ada utang, pastikan untuk segera dilunasi sesegera mungkin, terutama utang konsumtif. Utang tidak selamanya buruk jika dapat dikelola dengan baik, misalnya utang produktif.
Dari segi investasi, dengan mengetahui kondisi keuangan terkini, maka akan dapat dilihat kondisi harta bersih dan aset yang dimiliki. Selain itu, jika dibutuhkan, bisa dilakukan perubahan strategi investasi.
2. Lakukan Pengalokasian Keuangan
Penting untuk melakukan pengalokasian anggaran dengan membuat beberapa pos anggaran, seperti kebutuhan sehari-hari, dana darurat, dana pensiun, dan investasi.
Khusus untuk kebutuhan sehari-hari, bisa dibagi ke beberapa rekening, seperti rekening untuk kebutuhan pokok dan rekening untuk hiburan. Tidak perlu membuka rekening di beberapa bank berbeda, cukup menggunakan bank dengan layanan digital yang memungkinkan membuat beberapa pos anggaran dalam satu rekening yang sama.
Selanjutnya, untuk memastikan kondisi keuangan tetap terjaga ketika terjadi situasi yang tidak diinginkan, sangat penting untuk memiliki dana darurat. Bagi yang belum menikah, setidaknya harus memiliki dana darurat sebesar enam kali pengeluaran bulanan, sedangkan bagi yang sudah menikah disarankan sembilan kali pengeluaran bulanan.
Selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pastikan untuk berinvestasi sesuai tujuan, waktu, dan profil risiko yang dimiliki. Pahami produk dan layanan yang digunakan baik manfaat, biaya, denda, dan ketentuan lain. Investasi disisihkan di awal, bukan sisa dari dana yang dimiliki di akhir bulan.
3. Hindari ”Impulsive Buying”
Perempuan identik dengan kegemaran berbelanja. Kemajuan teknologi informasi pun mendukung kemudahan untuk berbelanja. Anda dapat membeli barang yang diinginkan melalui gawai yang dimiliki (belanja daring). Berbagai diskon dan promo pun ditawarkan sehingga semakin menggoda. Kemampuan Anda untuk memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan menjadi hal penting dalam menjaga kesehatan keuangan dan terhindar dari impulsive buying.
Hindari pola hidup Fear of Missing Out (FOMO). FOMO identik dengan pola hidup konsumtif karena adanya dorongan untuk membeli barang tanpa memperhatikan harga dan seberapa penting barang tersebut untuk dimiliki, hanya karena tidak ingin kehilangan momen. Untuk menjaga kesehatan keuangan, sikap FOMO ini harus dihindari.
4. Komunikasikan Kondisi Keuangan dengan Pasangan
Bagi perempuan yang sudah menikah, sangat penting untuk mengomunikasikan kondisi keuangan terkini dan rencana pengelolaan keuangan di masa depan dengan pasangan. Komunikasi ini penting untuk dapat mencapai kemerdekaan keuangan sesegera mungkin. Berdiskusi dengan pasangan juga akan memudahkan Anda untuk memutuskan menambah pos anggaran baru atau menyesuaikan pos anggaran yang sudah ada sesegera mungkin. Misalnya, jika berencana memiliki keturunan, disarankan menambah pos anggaran baru untuk anak, mulai dari masa kehamilan, lahir, hingga tumbuh kembangnya.
5. Menambah Sumber dan Jumlah Pendapatan
Selain berperan sebagai ibu rumah tangga dan memiliki pekerjaan utama, perempuan juga dapat mencoba mencari sumber pendapatan baru, misalnya menjadi content creator dan berjualan online. Dengan menambah sumber pendapatan, penghasilan yang diperoleh pun akan naik. Dengan demikian, jumlah dana yang diinvestasikan juga dapat ditambah.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan wanita karir dan ibu rumah tangga bisa mengelola keuangan keluarga dengan baik untuk masa depan lebih sejahtera
Ditulis Oleh :
Safira Laisira Atmara
Otoritas Jasa Keuangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar