Desember 12, 2017

Komunikasi: Pengertian, Model dan Komponennya

Share :


Bentuk komunikasi manusia semakin berkembang. Manusia berinteraksi dengan lingkungannya melalui komunikasi, menumbuhkan persahabatan, rasa kasih sayang, membagikan ilmu pengetahuan dan melestarikan lingkungan hidup.

Komunikasi yang begitu esensial berhubungan dengan tabiat dan pengalaman manusia. Ivor Armstrong Richards berpendapat bahwa seni merupakan puncak dari aktivitas yang komunikatif.

Dalam pergaulan hidup di masyarakat, setiap individu melakukan interaksi sosial, saling mempengaruhi satu sama lain (dimana biasanya disertai dengan kepentingannya masing-masing), saling mengungkapkan gagasan dan perasaan dalam berbagai bentuk.

Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin ”Communicare” yang artinya membagikan. Jadi komunikasi bermaksud memberikan dan menyebarkan informasi, berita, pesan, ide-ide, nilai-nilai yang menggugah partisipasi agar proses pemberitahuan dimiliki bersama. Komunikasi menjadi salah satu cara yang dapat digunakan oleh setiap orang untuk mencapai suatu konsensus guna memperoleh apa yang diinginkan.

Komunikasi adalah menyampaikan pesan dari satu pihak kepada pihak lain yang diungkapkan melalui bahasa lisan dan tulisan, gambar, isyarat, bunyi-bunyian dan bentuk kode yang mengandung arti dan dimengerti oleh orang lain. 

Komunikasi mengandung dua pengertian, yaitu: 
1. Komunikasi secara umum, adalah sebagai konsekuensi hubungan sosial. Masyarakat paling sedikit terdiri dari dua orang yang saling berhubungan satu sama lain, dikarenakan berhubungan menimbulkan interaksi sosial.

2.  Komunikasi paradigmatis, adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap (attitude), pendapat (opinion), atau perilaku (behaviour), baik langsung secara lisan maupun tak langsung melalui media.

Komunikasi dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu: 
1. Komunikasi Langsung adalah komunikasi yang tidak  menggunakan alat (medium) yang disebut pula dengan proses primer. Komunikasi ini berbentuk bahasa, gerakan-gerakan, aba-aba dan sebagainya yang mempunyai arti khusus. 
2. Komunikasi Tak Langsung adalah komunikasi yang menggunakan alat, benda (medium) yang disebut proses sekunder. Dalam kegiatan proses sekunder ini orang menggunakan mekanisme melipatgandakan jumlah penerima pesan.

Agar komunikasi berjalan dengan baik dan efektif, maka diperlukan: 
1. Penciptaan suasana komunikasi yang menguntungkan 
2. Penggunaan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti 
3. Pesan yang menguntungkan dan menggugah komunikan. 
4. Pesan yang menumbuhkan penghargaan terhadap komunikan. 
5. Keterampilan pemecahan masalah. 
6. Keterampilan pengembangan ide yang sistematis .

Proses komunikasi merupakan interaksi antar pribadi dua orang atau lebih, yaitu komunikator mengirim pesan melalui medium kepada penerima, yang kemudian ditanggapi oleh penerima dalam bentuk umpan balik. Jika semua proses komunikasi tersebut berjalan dengan baik komunikasi akan berjalan dengan lancar, maka terjadilah pertukaran informasi antara komunikan. Proses komunikasi dijelaskan dalam model-model komunikasi.

1. Komunikasi Linear

Dalam komunikasi linear, proses komunikasi adalah satu arah dimana pengirim menjadi satu-satunya pengirim pesan yang ditonjolkan dan penerima tidak bisa memberikan umpan balik ataupun tanggapan. Penyampaian pesan dikodekan dan dikirim melalui medium dengan adanya gangguan. Komunikasi model linier diterapkan dalam komunikasi massa seperti televisi, radio, dll. Model komunikasi ini tidak berlaku dalam interaksi manusia secara umum dimana harus bisa melakukan umpan balik dan tanggapan.

Komunikasi linear memiliki kelebihan antara lain: memudahkan pesan persuasif dan propaganda pada audiens, serta mendapatkan hasil yang diinginkan.
Komunikasi linear memiliki kekurangan antara lain: tidak berkesinambungan karena tidak memungkinkan konsep umpan balik, efektifitas komunikasi tidak dapat diketahui.

1.1. Model Komunikasi Aristoteles

Aristoteles adalah seorang filsuf dan penulis Yunani yang lahir di Stagira, Yunani Utara. Ketika mempelajari sifat manusia secara ilmiah 300 tahun SM, Aristoteles mengembangkan model komunikasi linier untuk komunikasi lisan.

Model Komunikasi Aristoteles dibagi menjadi 5 elemen utama: pembicara, kemampuan berbicara, peristiwa, audiens dan pengaruh.

Model komunikasi Aristoteles adalah model yang memusatkan pada pembicara karena memiliki peran terpenting dan satu-satunya yang aktif dalam menyampaikan pesan kepada audiens. Peran audiens begitu pasif dan dipengaruhi oleh pesan komunikasi dari pembicara. Pembicara harus mengatur apa yang dibicarakannya sesuai dengan target audiens dan situasi. Pesan komunikasi harus disiapkan agar penonton bisa dibujuk atau dipengaruhi melalui pesan-pesan komunikasi verbal. 

Model ini pada masanya sering dipakai untuk mengembangkan skill public speaking dan membuat propaganda. Meskipun model komunikasi ini berorientasi pada pembicara dan fokus pada interaksi penonton, namun belum ada konsep umpan balik, sehingga termasuk model komunikasi linear.

Risalah Retorika Aristoteles bisa dibaca di postingan sebelumnya: http://anggisetyawan.blogspot.com/2017/11/risalah-retorika-aristoteles.html

1.2. Model Komunikasi Lasswell

Harold Lasswell mengemukakan model komunikasinya melalui ungkapan verbal, "Who says What in Which Channel to Whom with What Effect". 

Dalam artikelnya tahun 1948 yang berjudul "The Structure and Function of Communication in Society", Laswwell menuliskan tentang cara mudah menggambarkan suatu aktivitas komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
- Siapa?
- Mengatakan apa?
- Melalui saluran komunikasi yang mana?
- Untuk siapa?
- Pengaruh yang ditimbulkan apa?

Pertanyaan Elemen Komunikasi Analisis
 Who?    Komunikator  Analisis Kontrol
 Says What?  Pesan  Analisis Konten
 In Which Channel?  Medium  Analisis Media
 To Whom?  Audiens  Analisis Audiens
 With What Effect?  Pengaruh  Analisis Dampak








*Komunikator adalah pengirim atau sumber pesan
*Pesan adalah konten informasi yang disampaikan oleh komunikator 
*Medium adalah sarana yang digunakan untuk mengirim pesan
*Audiens adalah penerima pesan atau informasi yang disampaikan oleh komunikator
*Pengaruh adalah umpan balik penerima ke pengirim

1.3. Model Komunikasi Shannon Weaver

Model komunikasi Shannon Weaver dibuat pada 1948 oleh Claude Elwood Shannon dan Warren Weaver. Model ini lebih bersifat teknologi dibanding model komunikasi linier lainnya.

Gambar: Model Komunikasi Shanon

Berikut adalah komponen Model Komunikasi Shannon Weaver :
Sender (sumber informasi) atau pengirim adalah orang yang membuat pesan, memilih saluran dan mengirimkan pesan.
Encoder (pemancar) adalah pengirim yang menggunakan mesin yang mengubah pesan menjadi sinyal atau data biner, bisa juga merujuk langsung ke mesin.
Channel (medium) adalah media yang digunakan untuk mengirim pesan.
Decoder adalah mesin yang digunakan untuk mengubah sinyal atau data biner menjadi pesan atau penerima yang menerjemahkan pesan dari sinyal.
Receiver (destinasi penerima) adalah orang yang mendapat pesan atau tempat yang harus dijangkau pesan. Penerima memberikan umpan balik sesuai pesannya.
Noise adalah gangguan fisik seperti lingkungan, orang, dll yang menghalangi pesan untuk sampai ke penerima.

Contoh: Seorang pengusaha menginstruksikan kepada karyawannya melalui telepon genggam untuk meeting membahas promosi merk dagang. Pekerja tidak menerima pesan secara keseluruhan karena noise.
Sender: pengusaha
Encoder: jaringan telepon perusahaan
Channel: jaringan seluler
Decoder: telepon genggam
Receiver: Karyawan
Noise: teks hilang karena gangguan transmisi

Umpan balik memungkinkan pengusaha mengetahui bahwa pesan tersebut tidak diterima secara sempurna. Penerima pesan akan mendapatkan pesan penuh hanya setelah melakukan umpan balik.

Ada tiga tingkat masalah komunikasi menurut Shannon Weaver:
1. Masalah Teknis - bagaimana saluran atau medium menyebabkan masalah
2. Masalah Semantik - ketika arti pesan terkirim dan diterima sangat berbeda
3. Masalah Efektifitas - seberapa efektif pesan tersebut menimbulkan reaksi

1.4. Model Komunikasi Berlo

Pada 1960, David Berlo mengemukakan model komunikasi yang dikenal dengan Sender-Message-Channel-Receiver (SMCR). Model komunikasi ini diilhami dari Model Komunikasi Shannon Weaver.

Model Komunikasi Berlo dapat dipakai untuk studi berbagai bentuk komunikasi, karena sifatnya heuristik, dan memperinci unsur-unsur penting dalam proses komunikasi. Model ini juga berfokus pada encoding dan decoding yang terjadi sebelum pengirim mengirim pesan dan sebelum penerima menerima pesannya masing-masing.

Model Komunikasi Berlo terdiri dari empat komponen yang menggambarkan proses komunikasi, yakni 
- Sender/ Pengirim
- Message/ Pesan 
- Channel/ Medium
- Receiver/ Penerima

Gambar: Model Komunikasi Berlo

1.4.1. Sender/ Pengirim
Sender atau pengirim adalah sumber pesan komunikasi. Orang atau sumber mengirim pesan ke penerima. Faktor yang mempengaruhi pengirim dan penerima adalah:
Skill Komunikasi
Skill Komunikasi seseorang merupakan faktor yang mempengaruhi proses komunikasi. Jika pengirim memiliki kemampuan komunikasi yang baik, pesan akan dikomunikasikan lebih baik dibandingkan jika kemampuan komunikasi si pengirim tidak baik. Begitu pula ketika penerima tidak bisa memahami pesan, maka komunikasi tidak akan efektif. Keterampilan komunikasi meliputi keterampilan berbicara, menyajikan, membaca, menulis, mendengar, dll.
Sikap
Sikap pengirim dan penerima berpengaruh pada efektifitas sebuah pesan komunikasi. Sikap pengirim terhadap diri sendiri, terhadap penerima dan terhadap lingkungannya mengubah makna dan efektifitas pesan.
Pengetahuan
Keakraban pengirim dengan tema atau subyek pesan membuat pesan yang dikomunikasikan menjadi lebih efektif. Pengetahuan tentang materi membuat komunikator mengirimkan pesan secara efektif.
Sistem Sosial
Nilai, kepercayaan, hukum, peraturan, agama, tempat, situasi dan banyak faktor sosial lainnya mempengaruhi cara pengirim menyampaikan pesan. Hal ini menciptakan perbedaan-perbedaan dalam penyampaian pesan.
Kultur
Perbedaan kultur membuat pesan komunikasi menjadi berbeda. Orang dari kultur tertentu mungkin merasakan pesan tertentu sebagai hal yang menyinggung.

1.4.2. Message/ Pesan
Message atau pesan adalah substansi yang dikirim oleh pengirim ke penerima. Bisa berupa suara, audio, teks, video atau media lainnya. Faktor yang mempengaruhi pesan tersebut adalah:
Konten  adalah hal-hal yang ada dalam pesan, jadi keseluruhan pesan dari awal sampai akhir disebut dengan konten. 
Elemen adalah hal-hal non verbal yang menyertai konten seperti isyarat, tanda, bahasa, dll.
Treatment adalah penyampaian pesan ke penerima. Treatment juga mempengaruhi umpan balik penerima.
Struktur pesan atau cara penyusunan dan pengaturan pesan, mempengaruhi keefektifan pesan.
Kode adalah bentuk pesan yang dikirim, bisa dalam bentuk bahasa, teks, audio, visual, video, dll.

1.4.3. Channel/ Medium
Saluran adalah media yang digunakan untuk mengirim pesan. Dalam komunikasi massa dan bentuk komunikasi lainnya, mesin teknis bisa digunakan sebagai medium seperti telepon, internet, dll. Namun dalam komunikasi secara umum, panca indera manusia adalah medium komunikasi dan ini mempengaruhi keefektifan medium.
Pendengaran, kita menerima pesan yang berupa audio melalui indera pendengaran
Penglihatan, kita menerima pesan non verbal melalui indera penglihatan.
Sentuhan, kita menerima pesan non verbal melalui sentuhan
Penciuman, kita mengumpulkan informasi yang berupa bebauan melalui indera penciuman.
Pengecap, kita menerima pesan non verbal melalui indera pengecap di lidah.

1.4.4. Receiver/ Penerima 
Penerima adalah orang yang menerima pesan yang telah dikirim melalui proses. Model komunikasi ini percaya bahwa pola berpikir dan semua faktor lain yang disebutkan di atas harus selaras dengan pengirim agar komunikasi menjadi efektif. Pesan mungkin menjadi berbeda dari yang diinginkan jika penerima dan pengirim tidak setara dalam semua faktor di atas. Penerima pesan komunikasi juga harus memiliki kemampuan mendengar yang sangat baik. Faktor yang mempengaruhi penerima (sama dengan faktor yang mempengaruhi pengirim): Skill Komunikasi, Sikap, Pengetahuan, Sistem Sosial, Kultur

2. Komunikasi Transaksional

Model komunikasi transaksional adalah pertukaran pesan antara pengirim dan penerima dimana masing-masing bergiliran mengirim atau menerima pesan. 

Dalam model yang sering digunakan untuk komunikasi interpersonal ini, baik pengirim maupun penerima pesan disebut komunikator dan peran mereka saling menggantikan setiap saat dalam proses komunikasi, karena proses pengiriman dan penerimaan pesan terjadi pada waktu yang bersamaan.

Komunikasi transaksional memiliki kelebihan antara lain: umpan balik yang instan dan simultan, tidak ada diskriminasi antara pengirim dan penerima.
Komunikasi transaksional memiliki kekurangan antara lain: mendorong komunikasi non-verbal, lebih banyak gangguan dalam penyampaian pesan karena kedua pihak berperan sebagai komunikator.

2.1 Model Komunikasi Barnlund

Dean Barnlund membuat model komunikasi transaksional pada tahun 1970 untuk komunikasi interpersonal sederhana, ia menyebutkan bahwa pengiriman dan penerimaan pesan terjadi bersamaan di antara orang-orang. Model ini telah disesuaikan lebih lanjut dan diperbarui oleh ahli-ahli teori sebagai Model Transaksional Umum. 

Model Komunikasi Barnlund merupakan sistem umpan balik multi-lapis, proses komunikasi berlangsung secara terus menerus dimana pengirim dan penerima berperan sama pentingnya serta saling menggantikan tempat mereka. 

Komponen Model Komunikasi Barnlund
Gambar: Model Komunikasi Barnlund
Cues/ petunjuk/ isyarat mengacu pada tanda-tanda untuk melakukan sesuatu, terdiri dari:
- Isyarat umum (Cpu) bersifat fisik, lingkungan atau buatan dan alami atau buatan manusia.
- Isyarat privat (Cpr) juga dikenal sebagai objek orientasi privat yang meliputi indera seseorang. Kedua isyarat ini bisa bersifat verbal maupun non verbal.
- Isyarat perilaku terdiri dari verbal (Cbehv) dan non-verbal (Cbehnv)

Gambar: Detail Model Komunikasi Barnlund

Tanda panah dan arahnya menunjukkan bahwa pesan tersebut sengaja dikirim dan diambil secara aktif dimana penerima memainkan peran kunci dalam memberikan umpan balik. Tanda panah juga menunjukkan proses encoding teknis, interpretasi dan decoding.

Garis bergerigi menunjukkan bahwa ketersediaan isyarat dapat menjadi tidak terbatas dan dilambangkan dalam vvvv

Tanda valensi, +, 0 dan - menggambarkan jumlah / derajat / kekuatan daya tarik isyarat dalam pesan komunikasi.

Filter adalah realitas orang yang terlibat dalam komunikasi. Filter pribadi pengirim dan penerima mungkin berbeda sesuai dengan budaya, tradisi, isi pesan, dll.

Noise adalah gangguan yang muncul dalam arus komunikasi dan mengganggu pesan komunikasi.



2.2 Model Komunikasi Becker


Sam Becker mengenalkan sebuah model komunikasi pada 1968 yang dikenal dengan Model Komunikasi Mosaic. Menurutnya, model komunikasi klasik tidak begitu berguna dalam komunikasi kontemporer. Model komunikasi becker menjelaskan kompleksitas komunikasi manusia dan menggambarkan keacakan asal usul pesan dan komunikasi sebagai proses yang  dinamis. Model ini menekankan makna pesan dan diyakini mampu menutupi keterbatasan model komunikasi linier.

Komponen Model Komunikasi Becker
2.2.1. Sel kosong - pesan atau sumber yang tidak tersedia.
2.2.2. Layer vertikal - rangkaian pesan yang serupa
2.2.3. Sel - pesan dan sumber pesan
2.2.4. Putaran - sel yang selalu dilewati penerima pesan

Gambar: Model Komunikasi Becker


Dalam Model Komunikasi Becker, lingkungan pesan menjadi faktor utama retorika, meskipun dimensi lingkungan tidak dijelaskan secara mendetail. Komunikasi ditunjukkan dalam sebuah kubus tiga dimensi yang dibentuk oleh potongan informasi dan dimensi ruang-waktu. Penerima hanya menerima pesan retoris yang dikirim oleh pengirim pesan.

Model Komunikasi Becker menghubungkan lebih dari satu situasi sosial untuk menciptakan proses komunikatif. Pesan yang sama bisa dikirim secara berbeda, cara presentasi dan situasinya selalu berbeda.

Model Komunikasi Becker memiliki dua proses, yaitu:
- Potongan informasi selalu meningkat, memiliki berbagai jenis dan sumber informasi
- Umumnya, terdapat pengulangan dalam pertukaran pesan komunikasi yang serupa atau pesan terkadang bisa dipisahkan


3. Komunikasi Interaktif

Model komunikasi interaktif aka konvergensi berhubungan dengan pertukaran gagasan dan pesan yang terjadi baik dari pengirim ke penerima maupun sebaliknya. Proses komunikasi berlangsung antara manusia atau mesin secara verbal dan non-verbal.

3.1. Model Komunikasi Schramm

Wilbur Schramm pada 1954 membuat serangkaian model komunikasi, dimana dia menyimpulakan bahwa komunikasi adalah proses interaksi dua arah dimana pengirim dan penerima secara bergantian menyandi, menafsirkan, menyandi-balik, mentransmisikan, dan menerima sinyal pesan. 

Pesan hanya dikirim setelah proses pengkodean sehingga pengirim disebut Encoder, dan pesan yang telah dikodekan akan diterjemahkan dalam proses penerimaan oleh penerima yang berperan sebagai Decoder. 
Gambar: Model Komunikasi Schramm
Komponen Model Komunikasi Schramm terdiri atas:
Pengirim (transmitter) adalah orang, kelompok, badan, atau lembaga yang mengirim pesan.
Encoder adalah komponen yang mengubah pesan untuk dikirim sebagai kode.
Decoder adalah komponen yang menerima pesan terkirim yang telah dikodekan oleh Encoder dan mengubahnya menjadi bahasa yang bisa dimengerti oleh orang tersebut.
Penerjemah (Interpreter) adalah orang yang mencoba memahami dan menganalisa pesan. Pesan diterima setelah dilakukan penafsiran. Penerjemah dan penerima adalah orang yang sama.
Penerima (Receiver) adalah orang yang mendapat pesan. Dia menerjemahkan dan menafsirkan pesan yang sebenarnya.
Pesan (Messsage) adalah data yang dikirim oleh pengirim dan informasi yang didapat oleh penerima.
Umpan Balik (Feedback) adalah proses menanggapi pesan yang diterima oleh penerima.
Medium (Media) adalah saluran yang digunakan untuk mengirim pesan.
Noise adalah interferensi dan gangguan yang disebabkan selama proses komunikasi berlangsung. Atau bisa juga muncul ketika makna pesan yang dimaksud oleh pengirim dengan makna yang ditafsirkan oleh penerima menjadi berbeda.



Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar